Selamat malam semuanya. Hari ini kita akan membahas salah satu tugas Statistika, yaitu menjelaskan dan memberikan contoh dari semua jenis metode sampling yang ada. Untuk yang punya printer, daripada baca langsung dari sini, disarankan untuk download saja materinya ( cuma 2 lembar ):
Dan bagi yang betah menghadap laptop, ya silahkan disalin ini sampe akhir. Ganbatte ^_^
TEKNIK SAMPLING
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang secara umum terbagi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling.
A. Probability Sampling
Probability Sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel, atau pengambilan sempel secara random atau acak.
Probability Sampling Meliputi :
1. Sistematik Sampling
Sampling sistematik biasanya digunakan dalam traffic survey atau marketing research. Ada beberapa peneliti menganggap sampling sistematik bukan merupakan sampling acak, padahal sampling sistematik merupakan sempling acak karena pemilihan pertama menggunakan random start dilakukan secara acak. Dan ada juga beberapa peneliti yang mengatakan bahwa sampling sistematik sebagai Quasi random sampling atau Pseudo random sampling.
Misalnya :
Jumlah populasi 140 guru diberi nomor unit No.1 s.d. No.140. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan nomor genap (2,4,6,8,10 sampai 140) atau nomor ganjil (1,3,5,7,9 sampai 139). Pengambilan sampel bisa juga dengan cara mengambil nomor kelipatan (7,14,21,28 sampai 140).
2. Simple random sampling
Teknik ini dikatakan sederhana karena cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian apabila anggota populasi dianggap homogen.
Misalnya :
- Jumlah pegawai Bank swasta mengikuti pelatihan di Singapura - Narapidana yang mendapatkan remisi tahun 2007 dari Presiden RI - Jumlah nasabah Bank swasta di Kota Bali yang mendapat hadiah mobil
3. Sampling Klaster ( Cluster Sampling )
Cluster sampling atau sampling area digunakan jika sumber data atau populasi sangat luas misalnya penduduk suatu propinsi, kabupaten, atau karyawan perusahaan yang tersebar di seluruh provinsi. Untuk menentukan mana yang dijadikan sampelnya, maka wilayah populasi terlebih dahulu ditetapkan secara random, dan menentukan jumlah sample yang digunakan pada masing-masing daerah tersebut dengan menggunakan teknik proporsional stratified random sampling mengingat jumlahnya yang bisa saja berbeda.
Misalnya :
Akan dipilih sampel penelitian untuk meneliti rata-rata tingkat pendapatan buruh bangunan diKodya Semarang Kodya Semarang dibagi menjadi16 Kecamatan, dari 16 Kecamatan dipilih 2 Kecamatan sebagai Populasi dari sampling I Dari 2 Kecamatan masing-2 dipilih 2 Kelurahan sebagai Populasi dari sampel II Dari 2 Kelurahan masing-2 dipilih 50 buruh bangunan sebagai sampel penelitian.
4. Sampling Acak Stratifikasi ( Proportoinate Stratified Random Sampling )
Proportoinate Stratified Random Sampling adalah teknik yang digunakan apabila populasi memiliki anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
Misalnya :
Dari 1000 populasi pemilih pada PEMILU akan diambil 100 orang (10%) sebagai sampel berdasarkan usia pemilih secara proporsional
5. Sampling Acak Tak Berstrata ( Disproportioner Stratified Random Sampling )
Disproporsional stratified random sampling adalah teknik yang hampir mirip dengan proportionate stratified random sampling dalam hal heterogenitas populasi. Namun, ketidakproporsionalan penentuan sample didasarkan pada pertimbangan jika anggota populasi berstrata namun kurang proporsional pembagiannya.
Misalnya :
Populasi karyawan PT. XYZ berjumlah 1000 orang yang berstrata berdasarkan tingkat pendidikan SMP, SMA, DIII, S1 dan S2. Namun jumlahnya sangat tidak seimbang yaitu :SMP : 100 orang, SMA : 700 orang, D3 : 180 orang, S1 : 10 orang, dan S2 : 10 orangJumlah karyawan yang berpendidikan S1 dan S2 ini sangat tidak seimbang (terlalu kecil dibandingkan dengan strata yang lain) sehingga dua kelompok ini seluruhnya ditetapkan sebagai sampel
B. Non-Probability Sampling
Non Probability Sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang atau kesempatan tidak sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Pemilihan elemen-elemen sampel didasarkan pada kebijaksanaan penaliti sendiri. Pada prosedur ini, masing-masing elemen tidak diketahui apakah berkesempatan menjadi elamen-elemen sampel atau tidak.
Non-Probability Sampling Meliputi :
1. Proposive Sampling
Adalah teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja. Misalnya pada penelitian tentang disiplin pegawai, maka sempel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian saja.
Misalnya :
penelitian tentang pola pembinaan olahraga renang. Maka sampel yang diambil adalah pelatih-pelatih renang yang dianggap memiliki kompetensi di bidang ini
2. Sampling Aksidental
Adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipadang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Misalnya :
Akan diteliti mengenai minat ibu rumah tangga berbelanja diswalayan peneliti menentukan sampel dengan menjumpai ibu rumah tangga yang kebetulan berbelan jadi suatu swalayan tertentu untuk dimintai pendapat/motivasinya
3. Sampling Kuota
Sampling kuota adalh teknik untuk menentukan sempel secara bebas dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Misalnya :
Peneliti ingin mengetahui informasi tentang penempatan karyawan yang tinggal di Perumahan Pondok Hijau, dalam kategori jabatan tertentu dan pendapatannya termasuk kelas tertentu pula. Dalam pemilihan orangnya (pengambilan sampel) akan ditentukan pertimbangan oleh peneliti sendiri atau petugas yang diserahi mandate.
4. Judgement Sampling
Adalah cara pengambilan sampel, yang bersedia dipilih berdasarkan tujuan. Dipilih berdasarkan unit analisis seorang ahli.
Misalnya :
Peneliti ingin mengetahui model kurikulum SMU (plus), maka sampel yang dipilih adalah para guru yang ahli dalam bidang kurikulum pendidikan dan manajemen pendidikan, masyarakat yang berpengalaman, dan para ahli dibidang pendidikan.
5. Snowball Sampling
Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.
Misalnya :
Akan diteliti siapa dalang pengedar narkoba di SMP Mekarsari Medan; siapa yang menjadi otak pembunuhan murid SD Kuasa Mandiri; siapa yang membocorkan rahasia soal ujian akhir nasional tahun 2007 dan lain-lain
6. Sampling Jenuh
Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil.
Misalnya :
Misalnya akan dilakukan penelitian tentang kinerja guru di SMA XXX Jakarta. Karena jumlah guru hanya 35, maka seluruh guru dijadikan sampel penelitian.
Terima kasih, Semoga Bermanfaat ^_^
by : akachopa
referensi :
http://stoneagung.blogspot.com/
http://infomanajemenkomunikasi.blogspot.com/
http://zesy-rahantoknam.blogspot.com/
http://teorionline.wordpress.com/
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete